Beranda Pendidikan 114 Guru di Karangasem Ikuti Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial

114 Guru di Karangasem Ikuti Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial

0

KARANGASEM – Dunianewsbali.com, Sebanyak 114 guru dari jenjang SD hingga SMA di Kabupaten Karangasem mengikuti Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) yang berlangsung selama lima hari, mulai 14 hingga 18 Juli 2025.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI Bali) atas penugasan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

Kegiatan dilaksanakan serentak di empat lokasi, yakni SD Negeri 1 Labasari (Abang), SD Negeri 2 Duda Timur (Selat), SMP Negeri 5 Amlapura, dan SMA Negeri 2 Amlapura. Tahun ini, Provinsi Bali mendapat mandat menyelenggarakan program ini di dua kabupaten: Karangasem dan Buleleng.

Pembukaan pelatihan digelar secara hybrid pada Senin, 14 Juli 2025 di SMP Negeri 5 Amlapura. Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Karangasem, I Komang Budiarta, S.E., mewakili Kepala Dinas, serta Kepala SMP Negeri 5 Amlapura, Kadek Wirawan, S.Pd., M.Pd.

Rektor UPMI Bali, Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, S.H., M.Hum., dalam sambutannya menekankan pentingnya kesiapan guru dalam menghadapi era digital.

“Melalui pelatihan ini, saya berharap para guru tidak hanya memahami dasar dan potensi AI dalam pendidikan, tetapi juga mampu memanfaatkan berbagai aplikasi AI secara tepat guna untuk memperkuat pembelajaran. Tujuannya adalah membentuk generasi yang cakap teknologi, berkarakter, berempati, dan berpikir kritis,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam meningkatkan kapasitas guru di Karangasem guna menjawab tantangan pendidikan abad ke-21.

Dalam kesempatan itu, Prof. Suarta juga mengajak para peserta mendukung dua program strategis Gubernur Bali, yakni Satu Keluarga Satu Sarjana dan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber. Program pertama bertujuan memberi harapan bagi keluarga kurang mampu agar anak-anak mereka bisa menempuh pendidikan hingga jenjang sarjana.

Baca juga:  Kedatangan Calon Mahasiswa HOSES Pertama, H.I Denpasar Sambut Hangat

“Di sinilah peran guru sangat vital—membimbing, memotivasi, dan memberikan informasi yang tepat kepada siswa dan orang tua agar dapat memanfaatkan peluang emas ini,” terangnya.

Sementara itu, terkait pengelolaan sampah, Prof. Suarta menekankan pentingnya peran pendidik sebagai agen perubahan yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai kepedulian lingkungan dalam proses pembelajaran. Para guru diharapkan menjadi teladan dalam membentuk karakter siswa yang peduli terhadap lingkungan dan bertindak nyata.

“Bersama-sama, mari kita jaga masa depan Bali—cerdas dalam pendidikan, dan bersih dalam lingkungan,” pungkasnya.(Bud)