Beranda Berita Tukad Legian Bersemi Kembali: Festival ‘I Love My River’ Gaungkan Semangat Pelestarian...

Tukad Legian Bersemi Kembali: Festival ‘I Love My River’ Gaungkan Semangat Pelestarian Sungai

0

MANGUPURA – Semangat kebersamaan dan cinta lingkungan hidup terasa begitu kuat di sepanjang Tukad Legian. Festival “I Love My River” resmi dibuka, menandai komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam menjaga kelestarian sungai yang menjadi jantung kehidupan di kawasan Legian, Jum’at (08/08/2025).

Acara yang digagas oleh Dr Drs I Nyoman Sarjana, Mi,Kom, dihadiri oleh para pejabat pemkab Badung, tokoh agama dan masyarakat di seputaran tukad Mati Legian.

Kadis Pariwisata Kabupaten Badung, I Nyoman Rudiarta, S.Stp., MM, dalam pembukaan festival menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, termasuk Yayasan dan tokoh masyarakat. “Festival ini bukan sekadar acara seni, tapi langkah nyata untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai ruang hidup, ekspresi kreatif, dan potensi wisata,” ujarnya.

Rudiarta menekankan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat. “Tukad Mati jangan lagi dianggap sebagai tempat sampah, tapi sebagai sumber kehidupan. Kita sudah melihat dampaknya ketika LPM melepas ribuan ikan di sini. Ini bukti bahwa sungai bisa menjadi ruang healing dan destinasi wisata,” tambahnya.

“Melalui festival ini, kami ingin menanamkan pesan: mencintai sungai berarti mencintai masa depan kita bersama,” tutup Rudiarta, mengajak semua pihak untuk terus menjaga komitmen ini.

Semangat serupa disampaikan oleh Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung, Wayan Puspa Negara. Menurutnya, keindahan Tukad Mati bisa menjadi wajah pariwisata Legian di masa depan, namun perlu dukungan serius dari Pemerintah Kabupaten Badung dan BWS Bali Penida. “Sungai bisa menjadi sumber kemakmuran, tapi juga ancaman banjir jika tidak ditata dengan baik. Perlu ada perbaikan infrastruktur dan penambahan fasilitas seperti jogging track untuk wisatawan,” paparnya.

Dukungan juga datang dari Lurah Legian, Putu Eka Martini, yang mengapresiasi keterlibatan berbagai pihak, termasuk inisiatif dari SIP School, Abia Villa, dan 441 Coffee dari Australia yang menggalakkan Gerakan Bersih Sungai. “Tukad Legian membentang dari Seminyak hingga Kuta, melewati kawasan padat wisatawan. Kerja sama semua pihak sangat berarti,” ujarnya.

Baca juga:  Dari Bali untuk Asia Tenggara, SMAN 1 Denpasar Jadi Role Model Pendidikan STEM

Festival yang berlangsung meriah ini diisi dengan pertunjukan seni, edukasi lingkungan, dan aksi bersih-bersih. Masyarakat dan wisatawan terlihat antusias mengikuti berbagai kegiatan, membuktikan bahwa kesadaran akan lingkungan hidup semakin menguat.

Dengan semangat “I Love My River”, Legian berharap bisa menjadikan Tukad Mati sebagai contoh pengelolaan sungai berbasis komunitas yang berkelanjutan, sekaligus destinasi wisata unggulan di Badung. (E’Brv)