
BADUNG – Dunianewsbali.com, Dengan semangat kolaborasi yang menguat, International Tourism Leaders Summit (ITLS) 2025 resmi menutup rangkaian acaranya hari ini di Trans Hotel & Resort Bali, Sabtu (27/09/2025).
Selama dua hari, para pemimpin industri pariwisata dari dalam dan luar negeri menyatu dalam dialog membangun untuk mengusung pertumbuhan pariwisata Bali yang bertanggung jawab dan inklusif.
Suasana hangat dan penuh harapan menyelimuti acara yang bertepatan dengan perayaan Hari Pariwisata Dunia ini. Tema besar “The Future of Hospitality & Tourism: Embracing Responsible & Inclusive Growth” menjadi pemandu setiap diskusi, menegaskan peran pariwisata sebagai penggerak pemulihan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam konteks lokal Bali, Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, hadir memberikan penekanan pada komitmen pemerintah daerah. “Kami menyadari sepenuhnya tanggung jawab ke depan. Persoalan seperti kemacetan, sampah, ketersediaan air, dan akomodasi akan kami tata secara bertahap. Yang terpenting, kami membuka diri seluas-luasnya untuk masukan dari para pelaku industri agar kebijakan yang diambil dapat tepat sasaran,” ujarnya. Bupati Arnawa juga menekankan pentingnya kolaborasi, termasuk menyinergikan program-program pemerintah dengan inisiatif dari dunia usaha.

Pernyataan ini bersambut dengan visi yang digaungkan oleh para pemimpin industri. Ketua Umum IHGMA, Dr. Arya Pering Arimbawa, melihat ITLS bukan sekadar ajang perencanaan. “Forum ini telah menjadi media komunikasi yang strategis. Sektor pariwisata sangat sensitif dan rentan, sehingga yang kita butuhkan adalah gerakan kolektif untuk menjawab tantangan, seperti dampak perubahan iklim yang menjadi fokus utama kita,” jelas Arya.
Ia menambahkan, “Melalui sesi Tourism Leaders Talk dan workshop, kami berharap dapat memberdayakan talenta-talenta dengan keterampilan kepemimpinan modern. Tujuannya adalah memberikan dukungan nyata bagi proses berkarier mereka.”
Summit ini memang kaya dengan aktivitas bermakna. Hari pertama diisi dengan Tourism Leaders Talk yang menghadirkan pembicara internasional seperti Terence Wee (Singapura), Woon Chet Choon (Malaysia), Yoga Iswara (Indonesia), dan Winston Hanes yang membawa perspektif global dari Archipelago International. Sesi-sesi workshop profesional juga digelar untuk mendalami strategi pengelolaan revenue di berbagai divisi hotel.
Puncak acara penutupan hari ini diwarnai dengan ITLS Award 2025, sebuah apresiasi bagi praktisi yang telah berkontribusi luar biasa bagi kemajuan pariwisata Bali. Penghargaan ini menjadi simbol penghormatan atas dedikasi yang membentuk wajah industri.

Ditutupnya ITLS 2025 bukanlah akhir, melainkan awal sebuah perjalanan kolaborasi. Konvergensi antara visi pemerintah, kepemimpinan asosiasi, dan inovasi pelaku bisnis ini menanamkan benih optimisme. Semua pihak sepakat bahwa sinergi yang terbangun harus diteruskan dalam pertemuan-pertemuan lanjutan yang lebih teknis, untuk menerjemahkan gagasan menjadi aksi nyata yang membawa pariwisata Bali menuju masa depan yang lebih tangguh dan berkelanjutan untuk semua. (Brv)