DENPASAR – Dunianewsbali.com || Para sopir pariwisata yang tergabung dalam Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali terus menyuarakan aspirasi mereka terkait penertiban transportasi online. Kamis (21/01), forum tersebut mengadakan pertemuan dengan Dinas Pariwisata Bali yang dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata, Tjok Bagus Pemayun, Kasatpol PP Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, serta perwakilan dari Dishub, Perizinan, dan Disnaker Provinsi Bali.
Dalam pertemuan tersebut, sekitar 30 perwakilan menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap keberadaan taksi online berpelat luar Bali yang dinilai merugikan sopir lokal. Mereka menekankan bahwa transportasi online hanya mengejar keuntungan tanpa memberikan kontribusi budaya atau ekonomi yang nyata kepada masyarakat Bali.
“Masyarakat Bali menjaga budaya yang menjadi daya tarik utama wisatawan. Kami ingin pemerintah memperhatikan keberadaan kami yang turut berkontribusi menjaga Bali tetap ‘Metaksu’,” kata Koordinator Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali, I Made Darmayasa.
Forum ini juga mendesak pemerintah untuk membatasi kuota taksi online dan menata ulang sistem rental mobil dan sepeda motor. Mereka menilai perang tarif yang terjadi saat ini tidak sehat, dengan diskon hingga 20% yang dianggap merugikan sopir lokal.
“Tarif angkutan sewa khusus yang ada saat ini sudah tidak relevan karena masih mengacu pada aturan tahun 2018. Kami butuh penyesuaian agar sesuai dengan kondisi saat ini,” tambah Darmayasa.
Forum yang dibentuk pada Desember 2025 ini menaungi 106 paguyuban sopir pariwisata, dengan keanggotaan yang mencapai ribuan orang. Sebelumnya, mereka telah mengajukan aspirasi serupa ke berbagai pihak, termasuk PJ Gubernur Bali, DPRD Bali, dan DPD RI Bali.
Dukungan dari Pemerintah Daerah Kasatpol PP Bali, I Dewa Nyoman Rai Dharmadi, menyampaikan bahwa aspirasi ini akan menjadi pembahasan bersama Dinas Perhubungan. “Kami mendukung perjuangan para sopir lokal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Mengenai pembatasan transportasi online, hal ini akan dibahas lebih lanjut,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, juga menyambut baik aspirasi para sopir pariwisata. Ia menegaskan bahwa penyesuaian tarif angkutan sewa khusus perlu segera direalisasikan untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan.
“Kami akan mendorong revisi aturan lama agar lebih relevan. Selain itu, upaya ini juga harus melibatkan DPRD dan pemerintah daerah,” katanya.
Ketika ditanya soal usulan agar sopir transportasi online wajib ber-KTP Bali, Tjok Bagus menyebut hal ini membutuhkan kajian mendalam agar tidak menimbulkan konflik baru.
Ancaman Demo
Meski forum ini mengancam akan melakukan demonstrasi jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, Dewa Nyoman Rai Dharmadi menanggapinya dengan santai. “Demo adalah bagian dari aspirasi. Kami akan terus berupaya mencari solusi terbaik,” ujarnya.
Dengan audiensi ini, harapannya adalah terciptanya regulasi yang adil bagi seluruh pelaku transportasi di Bali, baik lokal maupun online, demi keberlanjutan pariwisata Bali yang berkualitas.(Ich)