DENPASAR – Dunianewsbali.com || Rangkaian Peringatan HUT ke-5 Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang jatuh pada 8 Februari dan HUT ke-1 JMSI Provinsi Bali menggelar Diskusi Publik bertajuk “Bali Bebas Masalah Sampah: Realistis atau Utopis?” di Inna Bali Heritage Hotel, Denpasar, Selasa (25/2/2025). Acara ini menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk membahas tantangan dan solusi dalam pengelolaan sampah di Bali.
Diskusi ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai bidang, termasuk Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bali, I Made Rentin, Wakil Dekan I Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, I Gede Hendrawan, serta Ketua Yayasan Bumi Kita, I Wayan Askara. Moderator dalam diskusi ini adalah Bidang Hukum JMSI Bali, I Putu Wiradana.
Sampah dan Dampaknya terhadap Pariwisata Bali
Ketua Dewan Pembina JMSI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, menekankan bahwa sampah telah menjadi ancaman serius bagi industri pariwisata Bali. “Jika tidak ditangani dengan baik, masalah ini dapat merusak citra Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia,” ujarnya. Ia menyoroti perlunya regulasi yang lebih ketat serta pendekatan berbasis edukasi agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah sejak dari sumbernya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, menekankan peran penting desa dalam menangani sampah. Ia menyerukan agar masyarakat memilih pemimpin desa yang memiliki visi dalam mengelola lingkungan. “Bendesa harus memiliki komitmen untuk menjaga kebersihan wilayahnya. Tanpa kepedulian dari tingkat desa, permasalahan sampah akan terus berlarut-larut,” tegasnya.
Diskusi ini diharapkan mampu merumuskan langkah-langkah konkret dalam penanganan sampah, sekaligus menggugah kesadaran masyarakat agar lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan keterlibatan berbagai pihak, Bali diharapkan dapat menemukan solusi berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan sampah yang semakin kompleks.
Di penghujung acara, Ketua JMSI Bali, Nyoman Ady Irawan, menegaskan bahwa diskusi ini merupakan bagian dari komitmen JMSI dalam mendukung pembangunan berkelanjutan serta mengatasi permasalahan sosial yang berdampak pada kehidupan masyarakat. “Permasalahan sampah tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah, tetapi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat,” ujarnya. (Ich)