Beranda Berita Puri Agung Karangasem Akan Gelar Upacara Baligia Utama, Sukseskan Penyucian Roh Leluhur

Puri Agung Karangasem Akan Gelar Upacara Baligia Utama, Sukseskan Penyucian Roh Leluhur

0

KARANGASEM, 20 Juli 2025 – Puri Agung Karangasem kembali akan menyelenggarakan Upacara Atma Wedana Utama (Baligia), sebuah rangkaian sakral dari upacara Pitra Yadnya, yang bertempat di kawasan historis dan spiritual Taman Sukasada Ujung, Karangasem. Puncak upacara yang akan berlangsung pada 20-23 Juli 2025, dihadiri oleh para penglingsir puri se-Jagat Bali, keraton Nusantara, pesemetonan puri, serta tokoh adat, masyarakat, dan pejabat pemerintah.

Upacara Baligia ini merupakan bentuk bakti tertinggi kepada leluhur, dengan tujuan menyucikan roh (Atma) agar mencapai alam Siwa Loka dan bersatu dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Berlandaskan lontar suci Baligya, upacara ini menegaskan tiga unsur tubuh manusia: Stula Sarira (badan kasar), Suksma Sarira (badan halus), dan Antahkarana Sarira (roh). Jika Ngaben menyucikan Panca Maha Bhuta (unsur kasar), Baligia berfokus pada penyucian Panca Tan Matra (unsur halus).

Karya Baligia Utama ini melibatkan serangkaian prosesi spiritual yang dimulai sejak Desember 2024, meliputi Ngaku Ngagem (pernyataan kesanggupan beryadnya), Bumi Sudha, Nangiang Piadnyan, hingga puncaknya pada Utpeti (20 Juli 2025), saat roh suci dibangkitkan menuju Siwa Loka. Prosesi lain seperti Mepepada, Nganyut, dan Nyegara Gunung memperlihatkan kedalaman filosofi Hindu Bali.

Pada hari kedua (21 Juli 2025), digelar Resi Bojana sebagai ungkapan terima kasih kepada para sulinggih yang memimpin upacara. Hari ketiga (22 Juli 2025) diisi dengan Upakara Setiti, di mana puspa (roh leluhur) diyakini berada dalam ketenangan sebelum perjalanan terakhirnya. Prosesi Ngeliwet dilakukan tengah malam dengan sajian khusus berisi simbol-simbol suci.

Puncaknya pada 23 Juli 2025, akan dilaksanakan Nganyut atau Ngasti, yakni penghanyutan simbol-simbol suci ke laut di Pantai Ujung, menandai selesainya seluruh rangkaian upacara.

Baca juga:  Pangdam Zamroni Tinjau Ketahanan Pangan Kodim Buleleng

Upacara ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga sarana edukasi budaya dan regenerasi sosial. Masyarakat Karangasem turut berpartisipasi dalam pembuatan sarana upacara, pementasan seni ritual, dan persiapan lokasi. Yang menarik, umat Muslim sekitar juga terlibat aktif dalam gotong royong kebersihan dan keamanan, menunjukkan harmoni antarumat beragama.

“Melalui Baligia Utama, kami belajar tentang filosofi hidup, kesucian, dan tanggung jawab terhadap leluhur. Ini adalah pendidikan sosial dan spiritual yang tak tergantikan,” ujar Anak Agung Bagus Parta Wijaya, Pengelingsir dan Manggala Karya Baligia 2025.

Pemilihan Taman Sukasada Ujung sebagai lokasi upacara bukan tanpa alasan. Taman peninggalan Kerajaan Karangasem ini dibangun pada 1920 oleh Raja Ide Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem. Kawasan ini dipilih karena energinya yang kuat dan simbol harmonisasi alam-budaya, mendukung kesakralan seluruh rangkaian upacara.

Puri Agung Karangasem, sebagai pusat adat dan budaya, berkomitmen melestarikan warisan leluhur melalui kegiatan spiritual, sosial, dan pendidikan. Upacara Baligia Utama 2025 menjadi bukti nyata dedikasi puri dalam menjaga kearifan lokal Bali. (E’Brv)