DENPASAR — Dunianewsbali.com, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Provinsi Bali kembali mempercayakan kepemimpinan organisasi kepada Agus Maha Usadha untuk masa bakti 2025–2030.
Keputusan tersebut diambil secara musyawarah mufakat dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW NCPI Bali yang digelar di Ballroom Elizabeth International, Denpasar, Jumat (19/12/2025).
Terpilihnya Agus Maha Usadha berlangsung di tengah berbagai tantangan serius yang tengah dihadapi pariwisata Bali. Persoalan pengelolaan sampah, kemacetan lalu lintas, hingga ketimpangan distribusi manfaat ekonomi pariwisata dinilai menjadi isu krusial yang memerlukan solusi lintas sektor serta pendekatan strategis dan berkelanjutan.
Ketua Umum DPP NCPI, Gusti Kade Sutawa, menilai kinerja DPW NCPI Bali selama lima tahun terakhir tergolong menonjol dibandingkan wilayah lain. Dari total 12 provinsi yang telah membentuk DPW NCPI, Bali dinilai aktif memberikan kontribusi pemikiran dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
“Selama lima tahun kepemimpinan Pak Agus, NCPI Bali telah menunjukkan kontribusi nyata. Namun ke depan tantangannya justru semakin berat karena pariwisata Bali menghadapi persoalan-persoalan mendasar,” ujar Sutawa.
Ia menegaskan, NCPI memiliki peran penting sebagai wadah pemikiran strategis dalam merespons berbagai persoalan, terutama terkait infrastruktur, kemacetan, serta pengelolaan sampah yang membutuhkan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
Menanggapi kepercayaan yang kembali diberikan, Agus Maha Usadha menyampaikan bahwa kepemimpinannya pada periode 2025–2030 akan difokuskan pada penguatan peran NCPI Bali sebagai think tank pariwisata. Organisasi ini diharapkan mampu merumuskan solusi konkret atas berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat di lapangan.
“Fokus kami adalah memastikan pariwisata Bali kembali memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Pertumbuhan sektor pariwisata harus berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat, atau tourism for people,” tegasnya.
Agus juga menambahkan, NCPI Bali akan mengoptimalkan potensi internal organisasi yang dihuni oleh berbagai tokoh lintas bidang. Sejumlah tim khusus akan dibentuk untuk menangani isu-isu strategis, mulai dari pengelolaan sampah, pengembangan desa wisata, hingga pemerataan manfaat ekonomi pariwisata.
Sementara itu, Ketua DPC NCPI Tabanan Ida Bagus Putu Astina, yang memimpin Sidang Pleno Muswil, menilai kepemimpinan Agus masih relevan dengan kondisi Bali saat ini. Ia mencontohkan persoalan sampah sebagai isu kompleks yang membutuhkan pendekatan teknologi serta kolaborasi multipihak.
“Sampah adalah masalah bersama. Yang terpenting adalah bagaimana pengelolaannya dilakukan dengan teknologi yang tepat dan sinergi semua pihak. NCPI memiliki peran strategis dalam menyumbangkan pemikiran kepada pemerintah,” ujarnya.
Ketua Panitia Muswil DPW NCPI Bali 2025, Made Mendra Astawa, menyebut dukungan terhadap Agus datang dari berbagai unsur pengurus DPW maupun DPC. Menurutnya, NCPI Bali membutuhkan figur pemersatu di tengah dinamika dan tantangan pariwisata yang semakin kompleks.
“NCPI adalah organisasi non-profit. Yang dibutuhkan adalah sosok yang mampu menjaga Bali melalui gagasan dan sinergi dengan pemerintah. Itu yang kami lihat ada pada Pak Agus,” kata Mendra Astawa.
Dengan kepemimpinan periode 2025–2030, DPW NCPI Bali diharapkan mampu memainkan peran strategis dalam menjaga arah pembangunan pariwisata Bali agar tetap berkelanjutan, inklusif, dan berpihak pada masyarakat lokal. (red)
