Beranda Berita Ajik DNB: Sosialisasi Asuransi Tani Perlu Ditingkatkan Agar Petani Tidak Apatis

Ajik DNB: Sosialisasi Asuransi Tani Perlu Ditingkatkan Agar Petani Tidak Apatis

0
I Dewa Nyoman Budiasa (Ajik DNB)

TABANAN – Pertanian memiliki peran vital dalam menjamin ketersediaan pangan, menjaga lingkungan, serta menyediakan bahan baku industri dan energi. Namun, di era modern, sektor ini kurang diminati oleh generasi muda. Minimnya pemahaman bahwa pertanian bisa digarap dengan teknologi canggih membuat banyak anak muda enggan terjun ke dunia pertanian.

Menyimak diskusi di Bali TV, Dewa Nyoman Budiasa (Ajik DNB) menyoroti program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah, termasuk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Program ini bertujuan melindungi petani dari risiko gagal panen akibat cuaca ekstrem, serangan hama, atau penyakit tanaman.

“Asuransi pertanian merupakan langkah baik, tetapi banyak petani yang tidak mengetahuinya atau kesulitan mengakses manfaatnya. Sosialisasi dari pemerintah masih minim, sehingga petani cenderung tidak percaya diri dan merasa pertanian kurang bergengsi,” ujar Ajik DNB dalam tayangan Bali TV, Selasa (4/3/2025).

Ia juga mengkritisi birokrasi klaim asuransi yang dianggap terlalu rumit. “Ketika petani benar-benar mengalami gagal panen, proses klaim justru berbelit-belit. Ini yang membuat mereka apatis,” tegasnya.

Menurut Ajik DNB, dukungan pemerintah tidak hanya sebatas menawarkan program, tetapi harus memastikan bahwa program tersebut mudah diakses dan benar-benar menguntungkan petani. Terlebih, alih fungsi lahan yang semakin marak juga menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan pertanian di Bali.

“Pariwisata harusnya tetap berbasis pertanian. Jika lahan pertanian terus berkurang, bagaimana kita bisa menjaga ketahanan pangan? Petani milenial butuh jaminan kesejahteraan agar mereka tetap bertahan di sektor ini,” pungkasnya.

Pemerintah diharapkan lebih aktif dalam memberikan edukasi dan solusi nyata bagi petani muda. Jika tidak, regenerasi petani bisa terhenti, dan pertanian Indonesia akan kehilangan masa depannya. (Ray)

Baca juga:  Bamsoet: Korupsi di Indonesia Kian Kompleks, Kerugian Capai Ribuan Triliun