Beranda Berita Dari Jukung ke Penjor, Menyama Braya Warnai Piodalan di Pura Dalem Sakenan

Dari Jukung ke Penjor, Menyama Braya Warnai Piodalan di Pura Dalem Sakenan

0

DENPASAR – Dunianewsbali.com, Jumat 2 Mei 2025, Ribuan umat Hindu Bali memadati Pura Dalem Sakenan pada puncak Piodalan yang bertepatan dengan Hari Raya Kuningan, Sabtu (3/5/2025). Desa Adat Serangan bersama masyarakat serta sejumlah pihak, termasuk PT Bali Turtle Island Development (BTID), bergotong-royong memastikan kelancaran akses dan fasilitas pendukung sejak 23 April hingga 6 Mei 2025.

“Pura Dalem Sakenan merupakan Pura Penangkluk Merana yang bermakna tempat memohon kesejahteraan. Karena itu, pemujaan kepada Bhatara Sakenan wajib dilakukan. Piodalan berlangsung selama tiga hari dan akan ditutup dengan penyineban pada 6 Mei. Kami berterima kasih atas dukungan Pemerintah Kota Denpasar, Desa Adat sebagai Pangemong, serta BTID,” ujar Ida Bagus Gede Pidada, Penuntun Karya dari Puri Agung Kesiman, Jumat (2/5).

Tradisi “Naik Jukung” tetap dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya, meski kini Pulau Serangan telah terhubung dengan daratan melalui jembatan. Tradisi ini mencerminkan penghormatan terhadap leluhur, dan menjadi simbol dimulainya rangkaian Piodalan.

Pada puncak pujawali, akan dipentaskan pula Sesolahan, tarian sakral yang melambangkan kehadiran perwujudan Bhatara Sakenan. Sejumlah tokoh sakral seperti Rangda, Barong Ratu Gede, Baris Cina, dan Ratu Tuan juga turut tampil dalam prosesi keagamaan tersebut.

Jro Bendesa Desa Adat Serangan, I Nyoman Gede Pariatha, menyebutkan bahwa Piodalan di Pura Dalem Sakenan selalu mendapat antusiasme tinggi dari umat Hindu, terutama di Bali. Tahun ini, perayaan semakin semarak dengan digelarnya Festival Penjor hasil kolaborasi antara Desa Adat Serangan, Pengempon Pura Dalem Sakenan, dan BTID.

“Ini merupakan piodalan kedua saya sebagai Jro Bendesa. Kami melakukan sejumlah penataan agar acara berjalan tertib dan nyaman, termasuk untuk akses umat dan area usaha warga,” jelasnya.

Baca juga:  caRE & reACH dan Komunitas Peduli Anak Berkebutuhan Khusus, Kampanyekan Kesadaran Autisme Lewat "Light It Up Blue

Sejumlah titik parkir telah disiapkan secara terkoordinasi, antara lain di depan Pura Dalem Sakenan, Lapangan I Wayan Bulit, Abian Duwe Puri Kesiman, serta lahan parkir seluas empat hektare yang disediakan BTID di sebelah utara jembatan Serangan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan memberikan kenyamanan bagi pamedek yang hadir.

Perayaan Piodalan tidak hanya menguatkan nilai spiritual dan budaya, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian warga sekitar. Kehadiran ribuan pamedek menjadi peluang bagi pelaku UMKM yang berjualan di sekitar kawasan pura.

Rangkaian persembahyangan di Pura Dalem Sakenan menjadi simbol hidupnya tradisi, spiritualitas, dan semangat menyama braya dalam harmoni yang terus dijaga.

Tentang Kura Kura Bali

Kura Kura Bali adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk pariwisata berkualitas dan industri kreatif yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia pada April 2023. KEK ini dikelola oleh PT Bali Turtle Island Development (BTID) sebagai master developer.

Dengan luas 498 hektare, Kura Kura Bali mengintegrasikan semangat Bali modern dengan kekayaan budaya lokal, berpijak pada filosofi Tri Hita Karana—harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas.

Berfokus pada gaya hidup marina, komunitas berbasis pengetahuan, serta kualitas hidup yang holistik, Kura Kura Bali menghadirkan peluang dalam pariwisata, industri inovatif, dan kesejahteraan berkelanjutan. Dengan perencanaan matang dan komitmen terhadap pelestarian budaya, kawasan ini menjadi pelopor pembangunan bertanggung jawab yang menciptakan nilai bagi komunitas lokal dan global.(Ich)