Beranda Berita Dua Tahun Dipisahkan Dari Putri Kembarnya, Paul Rayakan Ulang Tahun Dalam Kesedihan

Dua Tahun Dipisahkan Dari Putri Kembarnya, Paul Rayakan Ulang Tahun Dalam Kesedihan

0

BADUNG – Di hari ulang tahunnya, Paul La Fontaine, berdiri sendirian di Pantai Malasti, Bali. Tempat itu adalah lokasi terakhir ia melihat kedua putri kembarnya, Isla dan Siana (6), sebelum mereka “dibawa pergi” oleh mantan istrinya, Adinda Veraya, dua tahun silam.

“Dulu kami biasa berpiknik di sini setiap dua hari sekali. Sekarang, saya bahkan tidak tahu di mana mereka tidur malam ini,” ujar pria asal Australia itu dengan suara parau, matanya menatap ombak yang perlahan menyapu pasir, Senin (12/05/2025)

“Saya undang mantan istri saya untuk membawa anak-anak, tapi seperti biasa, mereka tak datang,” ujarnya, suaranya parau. “Ini tahun ketiga saya merayakan ulang tahun tanpa mereka. Rasanya sangat menyedihkan.”

Paul telah berjuang tanpa lelah melalui jalur hukum Indonesia. Baru-baru ini, ia telah mendapatkan secercah harapan setelah Kementerian Perlindungan Anak di Jakarta, di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran mengirim surat resmi ke Polda Bali, menegaskan bahwa ia memiliki hak asuh sah atas anak-anaknya.

“Lembaga perlindungan anak di Bali sebelumnya kurang merespon. Saya bersyukur pemerintah pusat sekarang turun tangan,” katanya.

Ia juga telah melaporkan kasus parental abduction (pengambilan paksa anak oleh orang tua) ke Mabes Polri, mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi September 2023 yang menyatakan bahwa tindakan tersebut adalah kejahatan tanpa pengecualian bagi ibu atau ayah.

Kepada media, Paul mengungkapkan bahwa mantan istrinya menawarkan syarat tegas: ia hanya boleh bertemu anak-anak jika menyerahkan seluruh propertinya di Bali.

“Saya bersedia berbagi, tapi tidak bisa menyerahkan semuanya karena itu sumber penghasilan saya. Ini bukan tentang uang, tapi hak anak untuk punya ayah,” tegasnya.

Kekhawatiran terbesarnya kini adalah keberadaan kedua putri kembarnya. Pembantunya yang dulunya bekerja untuk mantan istrinya melaporkan bahwa anak-anak itu sudah tidak lagi tinggal di perumahan Puri Bunga, Bali. “Mereka mungkin sudah dibawa keluar pulau. Saya sakit hati memikirkannya,” ujarnya.

Baca juga:  Bupati Badung Hadiri Upacara Sakral di Pura Merajan Ageng, Tegaskan Dukungan untuk Adat dan Pariwisata Desa

Paul juga menceritakan insiden penganiayaan terhadap dirinya di depan rumah Adinda pada September 2024, tepat di hari ulang tahun anak-anaknya. Tiga orang, termasuk bodyguard dan seorang anggota militer, kini menjadi tersangka dan menunggu persidangan.

“Polisi sudah bekerja baik, tapi prosesnya lambat. Saya berterima kasih pada saksi-saksi yang berani bersuara,” katanya.

Di tengah kepahitan, ia tetap berharap:
“Saya hanya ingin pemerintah dan aparat memastikan hukum ditegakkan. Ini tentang masa depan Isla dan Siana. Mereka berhak punya ayah.”

Dalam pesan video yang ditujukan pada dua putri kembarnya, Paul menyampaikan dengan mata berkaca-kaca, “Sayang, Ayah tidak bisa menjelaskan betapa Ayah merindukan kalian. Ayah ingat setiap tawa kita di pantai ini. Percayalah, kita akan bertemu lagi. Ayah tidak akan pernah menyerah,” ujarnya pilu.

Harapan Paul kini tergantung pada langkah nyata pemerintah dan pengadilan. Sementara itu, di Pantai Malasti, angin sepoi-sepoi seakan membawa bisikan doanya untuk Isla dan Siana dua malaikat kecil yang hilang di antara belantara hukum dan dendam orang dewasa. (E’Brv)