
DENPASAR – Dunianewsbali.com, Pasca-banjir yang melanda Kota Denpasar pada 9–10 September 2025 lalu, berbagai pihak terus menunjukkan kepeduliannya terhadap dampak yang ditimbulkan. Salah satunya datang dari Forum Komunikasi Paguyuban Etnis Nusantara (FKPEN) Bali, yang menggelar Bakti Sosial Donor Darah di Posko Bantuan FKPEN Rumah Sinergi, Jalan Tukad Musi I Nomor 5 Renon, Denpasar, Sabtu (11/10/2025).
Kegiatan sosial tersebut lahir dari inisiatif Anggota DPRD Kota Denpasar, Anak Agung Ayu Putu Priniti, atau yang akrab disapa Gek Ayu Priniti, setelah mengetahui bahwa sebanyak 300 kantong darah di PMI Kota Denpasar rusak akibat padamnya listrik (blackout) saat banjir. Akibatnya, stok darah di PMI menipis dan perlu segera dipulihkan.

“Setelah mendapat informasi soal rusaknya ratusan kantong darah, saya langsung berkoordinasi dengan FKPEN Bali agar kegiatan donor darah bisa segera dilaksanakan,” ujar Gek Ayu Priniti yang juga menjadi koordinator kegiatan tersebut.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari berbagai paguyuban dan komunitas lintas etnis di Bali. Turut hadir Ketua Umum Bamus Sunda, Dr. Agus Samijaya, SH., M.Hum., bersama rombongan Paguyuban Urang Sunda yang ikut mendonorkan darah. Selain itu, hadir pula Ketua FKPJ Jawa Timur, Anton Wahyudi, Ketua Batak Bali, Pontas Simamora, serta perwakilan dari INTI (Aryana dan Romo Sin), Perumbas Banyumasan, IKEMAL Maluku, komunitas NTT, hingga sejumlah kelompok sosial seperti Gg. Bhinneka Yang Batu, Pagan Klod, dan Jimbaran Hijau.

Ketua FKPEN Bali, A.A. Bagus Ngurah Agung, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang turut mendukung kegiatan tersebut.
“Kami bersyukur kegiatan donor darah ini bisa berjalan lancar. Ini bukan hanya soal berbagi darah, tetapi tentang memperkuat solidaritas antar-etnis dan kemanusiaan,” katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Gek Ayu Priniti atas inisiatifnya, serta Yusdi Diaz, pemilik Rumah Sinergi, yang telah menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan.
“Selain donor darah, FKPEN Bali juga melaksanakan penyaluran bantuan bagi warga yang terdampak banjir berupa sembako, kasur, dan perlengkapan rumah tangga,” imbuhnya.
Sementara itu, Gek Ayu Priniti menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sementara, tetapi menjadi upaya bersama menjaga ketersediaan darah di Denpasar.
“Harapannya, kegiatan seperti ini bisa menjadi gerakan berkelanjutan. Karena setiap tetes darah yang kita sumbangkan bisa menyelamatkan nyawa,” ungkapnya.
Dukungan juga datang dari PMI Kota Denpasar. Manajer Kualitas UTD PMI Denpasar, Winda Rini, A.Md.Kes., mengungkapkan rasa terima kasih atas inisiatif tersebut.
“Setelah banjir, stok darah di PMI sempat kosong. Kegiatan ini membantu kami memenuhi kebutuhan harian yang mencapai sekitar 20 kantong darah,” jelasnya.
Menurutnya, kebutuhan darah di Denpasar bisa mencapai 300 hingga 400 kantong per bulan, dengan RSUD Wangaya Denpasar sebagai rumah sakit dengan permintaan tertinggi. Darah yang disumbangkan akan melalui tahapan pemeriksaan ketat agar aman untuk digunakan pasien.
“Setiap darah harus bebas dari empat penyakit menular, yakni HIV, HBsAg, HCV, dan sifilis, sebelum diolah sesuai kebutuhan pasien seperti sel darah merah, putih, atau trombosit,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, FKPEN Bali bersama DPRD Kota Denpasar dan PMI berharap dapat menumbuhkan kembali semangat gotong royong dan kemanusiaan di tengah masyarakat. (red/tim)