Beranda Berita Harry Ponto Memimpin PERADI SAI: Satu Periode untuk Perubahan

Harry Ponto Memimpin PERADI SAI: Satu Periode untuk Perubahan

0

MANGUPURA – Secara aklamasi, Harry Ponto, SH., LLM., resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (PERADI SAI) untuk masa bakti 2025-2030.

Pelantikan berlangsung di The Anvaya Beach Resort Hotel Bali, Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (26/7/2025). Bersamanya, Patra M. Zen yang juga terpilih sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PERADI SAI untuk periode yang sama.

Harry Ponto menggantikan Dr. Juniver Girsang, SH., MH., yang telah memimpin PERADI SAI selama dua periode. Dalam pidato pertamanya, Harry menyampaikan visinya untuk menjadikan profesi advokat lebih dihormati, profesional, dan “keren” istilah yang sengaja ia gunakan untuk menyasar generasi muda.

Harry menegaskan komitmennya untuk meningkatkan standar pendidikan dan kompetensi advokat, menegakkan integritas melalui pengawasan yang transparan, serta memperkuat organisasi di daerah. “Kita harus memastikan advokat muda siap menghadapi tantangan zaman, bukan sekadar mengandalkan hafalan, tetapi pemahaman etika dan praktik,” ujarnya.

Ia juga berencana memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah keanggotaan, pelatihan, dan pengawasan. Salah satu program konkretnya adalah pemberian laptop kepada pengurus daerah agar komunikasi dan pelatihan bisa dilakukan secara daring, menjangkau seluruh Indonesia.

Proses pemilihan Harry Ponto berjalan mulus, dengan 31 dari 32 DPD PERADI SAI mendukungnya. Bahkan, 29 DPD mencalonkannya sebagai kandidat tunggal. “Ini MUNAS paling damai. Saya tidak punya tim sukses karena semua yang meminta saya maju adalah tim sukses saya,” ucapnya dengan senyum.

Ia mengaku awalnya tidak bercita-cita menjadi Ketua Umum. “Ini amanah. Saya diingatkan oleh Bang Juniver, ‘Kau ikut melahirkan PERADI, kau Sekjen pertama, sekarang dampingi saya.’ Itu yang membuat saya akhirnya menerima,” kisahnya.

Harry menegaskan bahwa ia hanya akan memimpin satu periode. “Di negara maju, kepemimpinan organisasi biasanya singkat, dua tahun atau kurang. Kita perlu sistem yang baik agar regenerasi lancar, tidak ada lagi ‘kok lu lagi, lu lagi’,” tegasnya.

Baca juga:  Bantah Keterangan Saksi, Putu Balik Sebut Tak Pernah Tawari Korban untuk Jadi Pegawai Non ASN

Ia berjanji fokus membangun fondasi kuat untuk PERADI SAI, termasuk memperkuat Dewan Kehormatan agar advokat yang melanggar etik bisa ditindak tegas. “Kita ingin martabat profesi ini dijunjung tinggi,” tambahnya.

Dalam wawancara setelah pelantikan, Harry menyebut beberapa program prioritas:
1. Peningkatan Kualitas Pendidikan Advokat: Merevisi kurikulum Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) agar lebih relevan.
2. Digitalisasi Organisasi: Membuat portal terpadu untuk pendaftaran, pelatihan, dan pengawasan.
3. Satu Desa, Satu Advokat: Mendukung inisiatif pemerintah Bali untuk memperluas akses bantuan hukum. “Kita bisa libatkan CSR perusahaan untuk mendanainya,” ujarnya.

Harry menutup sambutannya dengan pesan tegas: jabatan adalah amanah, bukan ambisi. “Kita bekerja dengan integritas, demi advokat yang lebih baik dan PERADI SAI yang solid,” pungkasnya. (E’Brv)