DENPASAR – Universitas Udayana (UNUD) menjadi tuan rumah Kuliah Umum bertema <span;>“Peranan Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045”<span;>. Acara yang berlangsung di Aula Gedung Pascasarjana Universitas Udayana ini menghadirkan Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional sekaligus Penasihat Khusus Presiden RI, sebagai pembicara utama, Kamis (21/11/2024)
Kegiatan yang dimulai pada pukul 10.00 WITA ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali, I Wayan Sarinah, Kabinda Bali Irjen Pol. Hadi Purnomo, S.H., M.H., Rektor Universitas Udayana Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama & Informasi Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Agung Hadi, Karo SDM Polda Kombes Pol Tri Bisono, Asdatun Kejati Bali Denny Achmad, S.H., M.H.; serta pasangan calon Gubernur, wakil Gubernur, Bupati, dan wakil Bupati se-Bali.
Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D., dalam sambutannya menjelaskan peran besar Universitas Udayana sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memadukan keunggulan akademik dengan kearifan lokal Bali.
Dirinya menekankan bahwa Universitas Udayana memiliki 13 fakultas dan lebih dari 100 program studi yang terus berkembang, didukung oleh lebih dari 2.000 dosen berkualifikasi tinggi. Dengan fokus pada inovasi, keberlanjutan, dan pengembangan sumber daya manusia, Universitas Udayana turut memperkuat posisi Bali sebagai gerbang internasional Indonesia.
“Universitas Udayana berkomitmen mencetak lulusan kompeten, mandiri, dan berbudaya untuk menghadapi era globalisasi. Kami terus mendorong kolaborasi strategis di tingkat nasional maupun internasional, termasuk kerja sama dengan Beijing, China di bidang pengelolaan obat-obatan dengan dan rumah sakit berbasis kearifan lokal,” ujar Prof. Sudarsana.
Dalam pemaparannya, Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendukung agenda pembangunan nasional dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menurutnya, efisiensi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dioptimalkan untuk pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi, terutama di sektor pariwisata Bali yang terdampak pandemi COVID-19.
“APBN harus dimanfaatkan untuk memperkuat infrastruktur pariwisata, pelestarian lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam agar Bali tetap menjadi destinasi wisata berkelas dunia. Selain itu, pembangunan infrastruktur digital harus menjadi prioritas untuk mempercepat pertumbuhan sektor teknologi dan startup,” ujar Luhut.
Luhut juga menggarisbawahi posisi strategis Indonesia di G20 dan ASEAN. Dengan inflasi yang rendah dan stabilitas makroekonomi yang terjaga, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan daya saing global.
“Universitas Udayana dapat menjadi motor penggerak inovasi melalui riset yang berfokus pada ekonomi lokal, pengelolaan sumber daya alam, dan teknologi baru. Anak muda harus dilibatkan secara aktif dalam proyek-proyek yang memberikan solusi konkret bagi tantangan ekonomi daerah,” tambahnya.
Acara ini menjadi momentum penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mempererat sinergi dalam mencetak generasi muda unggul yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan gemilang. Melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, visi Indonesia Emas 2045 bukan lagi sekadar impian, melainkan tujuan yang dapat dicapai bersama.
Kuliah umum ini diakhiri dengan diskusi interaktif, di mana mahasiswa dan peserta lainnya diberi kesempatan bertanya langsung kepada Jenderal Luhut dan para pemimpin Universitas Udayana. Semangat kolaborasi yang mengemuka dalam acara ini diharapkan menjadi langkah awal menuju Indonesia yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan. (*)