DENPASAR – Dunianewsbali
Pemerintah Provinsi Bali kembali menjadi tujuan studi banding dari pemerintah daerah lain berkat inovasi dan keberhasilannya dalam menegakkan peraturan daerah (Perda). Kali ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah bersama Satpol PP dan Badan Kesbangpol Jateng melakukan kunjungan kerja (kunker) untuk mempelajari sistem dan regulasi unggulan di Pulau Dewata.
Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Jateng, H. Iskandar Zulkarnain, mengungkapkan bahwa tujuan utama kunker ini adalah menggali masukan terkait penguatan Ranperda tentang penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
“Kami memilih Bali karena merupakan destinasi wisata internasional. Dalam konteks ini, penegakan ketentraman dan ketertiban menjadi hal yang sangat krusial. Banyak masukan yang kami peroleh di sini,” ujar Iskandar.
Ia juga menekankan pentingnya diskusi yang dilakukan dalam kunjungan ini untuk membantu menyempurnakan regulasi serupa di Jawa Tengah. “Kami juga akan mengusulkan peningkatan sarana dan prasarana bagi Satpol PP Jateng untuk menunjang efektivitas kerja mereka,” tambahnya.
Belajar Kolaborasi dan Teknologi dari Bali
Plt. Kasatpol PP Jateng, Retno Fajar Astuti, mengatakan bahwa kunjungan ini memberikan wawasan baru tentang strategi kolaborasi dengan berbagai pihak. “Bali memiliki pendekatan kolaborasi penthahelix yang sangat baik. Kami berharap ini dapat diterapkan di Jateng untuk meningkatkan fasilitas penunjang tugas kami,” jelas Retno.
Sementara itu, Kasatpol PP Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, memaparkan berbagai langkah inovatif yang telah diterapkan di Bali, termasuk pembentukan Perda No. 5 Tahun 2023 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum). Perda ini mencakup 23 aspek ketertiban dengan tiga kategori sanksi.
“Kami juga memiliki Polprades di beberapa wilayah, seperti Jembrana dan Klungkung, serta kolaborasi dengan desa adat yang melibatkan pecalang sebagai pengawas lokal,” kata Dewa Dharmadi.
Salah satu inovasi menarik yang disampaikan adalah pelibatan anjing lokal Bali oleh Pol PP Pariwisata Bali. “Anjing-anjing ini membantu dalam komunikasi dengan wisatawan asing dan menjadi bagian dari pendekatan edukasi terkait aturan yang harus dipatuhi wisatawan selama berada di Bali,” tambahnya.
Kunker ini tidak hanya menjadi ajang tukar pengalaman, tetapi juga menegaskan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam membangun regulasi yang efektif untuk menjaga ketertiban di tengah dinamika masyarakat.(Isa)
