MANGUPURA – Musyawarah Nasional (Munas) Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (Peradi SAI) 2025 resmi dibuka pada Jumat malam (25/7/2025) di The Anvaya Beach Resort, Kuta. Acara pembukaan yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham Taufiqurrakhman, Gubernur Bali Wayan Koster, perwakilan Mahkamah Agung, Kemenhan, TNI, Polri, dan akademisi Universitas Udayana serta ratusan advokat dari seluruh Indonesia ini menjadi momentum penting bagi organisasi advokat untuk menyongsong perubahan besar.
Dalam sambutannya, Taufiqurrakhman menekankan pentingnya adaptasi profesi advokat di tengah perubahan zaman. “Tema Munas kali ini tentang reformasi digital profesi advokat sangat relevan. Digitalisasi bukan lagi pilihan, tapi keharusan yang harus kita hadapi bersama,” ujarnya mewakili Menteri Hukum dan HAM RI.
Taufiqurrakhman secara resmi membuka Munas dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, disambut tepuk tangan meriah peserta. Ia berharap Munas bisa menghasilkan keputusan strategis untuk masa depan profesi advokat.
Puncak acara Munas akan digelar pada Sabtu (26/7/2025) dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum Peradi SAI yang baru. Momen demokrasi organisasi ini dinantikan seluruh anggota untuk menentukan pemimpin yang akan mengawal transformasi profesi advokat di tengah tantangan era digital.
“Kami berharap pemilihan ketua umum besok berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa Peradi SAI lebih maju. Yang terpenting, mari jaga persatuan dan solidaritas kita,” pesan Taufiqurrakhman menutup sambutan.
Gubernur Bali Wayan Koster sebagai tuan rumah menyampaikan harapan besar. “Selamat melaksanakan Munas di Bali. Mari jaga kehormatan profesi ini dengan baik dan penuh tanggung jawab,” pesannya. Koster juga mengajukan gagasan strategis ‘satu desa satu advokat’ untuk memperluas akses keadilan hingga ke pelosok negeri.
“Jika masing-masing desa memiliki satu advokat, masyarakat desa akan lebih mudah memperoleh keadilan,” ujarnya.
Ketua Umum Peradi SAI Juniver Girsang menegaskan pentingnya menjaga soliditas organisasi. “Pemilihan ketua umum besok harus berjalan lancar dan demokratis. Apapun hasilnya, kita harus tetap solid dan bersatu untuk kemajuan profesi advokat,” ujarnya dengan penuh semangat.
Juniver secara tegas menyoroti isu dualisme organisasi advokat yang kerap memecah solidaritas. “Munas ini bukan ajang perpecahan, tapi upaya membangun soliditas. Peradi SAI membudayakan kebersamaan dan menjauhi egoisme,” paparnya. Ia menegaskan bahwa semua keputusan Munas akan berorientasi pada peningkatan kualitas, pembinaan, dan produktivitas advokat. “Kami yakin semua berjalan baik karena budaya kami adalah saling menghormati,” tambahnya.
Girsang juga menyambut baik gagasan satu desa satu advokat. “Kami akan segera tindaklanjuti ide brilian ini melalui pengurus daerah. Ini momentum tepat untuk memperkuat peran sosial advokat,” pungkasnya.
Munas Peradi SAI 2025 yang dihadiri berbagai tokoh penting ini menjadi ajang penting untuk menyusun strategi menghadapi tantangan hukum di era digital sekaligus memperkuat fungsi sosial profesi advokat. Semua mata kini tertuju pada proses demokratis pemilihan ketua umum yang akan menentukan arah organisasi ke depan. (E’Brv)