BADUNG – Dunianewsbali.com, Sebanyak 89 kilogram ikan lele berhasil dipanen dari kolam budidaya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan pada Kamis, 17 April 2025. Hasil panen ini kemudian didistribusikan kepada supplier yang sebelumnya telah memasok bibit lele.
Program budidaya lele ini dijalankan selama kurang lebih dua bulan oleh kelompok Warga Binaan. Selain memberikan pengetahuan teknis tentang budidaya ikan, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerjasama tim, serta semangat kewirausahaan di kalangan narapidana.
Kepala Lapas Kerobokan, Hudi Ismono, menjelaskan bahwa panen ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan. Program tersebut merupakan tindak lanjut dari 13 Program Akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya dalam upaya memberdayakan Warga Binaan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
“Budidaya lele ini bukan hanya soal ketahanan pangan. Lebih dari itu, kami ingin membekali Warga Binaan dengan keterampilan yang bisa mereka manfaatkan ketika kembali ke masyarakat,” ujar Kalapas.
Lapas Kerobokan berharap program ini dapat memberi dampak positif, tidak hanya dalam aspek pembinaan kemandirian, tetapi juga dalam membangun citra positif narapidana sebagai individu yang mampu berkontribusi setelah menjalani masa hukuman.
“Kami berencana mengembangkan lebih banyak jenis usaha produktif ke depannya, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup serta mempercepat proses reintegrasi sosial para Warga Binaan,” tutup Hudi Ismono.(Tim/Ich)