Beranda Berita Pansus TRAP DPRD Bali Ungkap Masalah Tata Ruang Mangrove: “Kalau Tsunami Datang,...

Pansus TRAP DPRD Bali Ungkap Masalah Tata Ruang Mangrove: “Kalau Tsunami Datang, Habis Kita Semua”

0

DENPASAR – Dunianewsbali.com, Kawasan Mangrove Bali kembali menjadi sorotan setelah Ketua Pansus Tata Ruang, Aset, dan Perizinan (TRAP) DPRD Bali, Made Supartha, mengungkap adanya dugaan sertifikat bermasalah yang disebut mencapai 373,5 hektare. Meski begitu, angka tersebut masih akan diverifikasi lebih lanjut.

“Masih benar enggak seluas itu? Saya pun enggak ukur ulang. Banyak kegiatan, Pak kegiatannya macam-macam, yang besar, yang kecil. Ada pemainnya juga di sana. Nanti saya geber betul,” tegas Made Supartha, Rabu, 26 November 2025.

Supartha menjelaskan bahwa kawasan Mangrove yang masuk dalam program Green Belt Bali tersebar di enam desa di Denpasar dan lima desa di Badung. Kawasan ini memiliki fungsi vital sebagai benteng alam dari potensi gelombang besar maupun tsunami.

“Kalau tsunami datang, habis kita semua,” ujarnya.

Pemicu Banjir Besar: Tertutupnya Ruang Air Mangrove

Made Supartha juga menilai bangunan yang berdiri di tepi Mangrove telah menutup ruang air, sehingga aliran dari hulu ke hilir terganggu. Hal ini diduga menjadi penyebab banjir besar yang terjadi beberapa waktu lalu.

“Ruang air dari hulu ke hilir itu enggak ada, Mangrove-nya tertutup. Beton-beton berdiri di pinggir Mangrove dalam bentuk bangunan. Akhirnya mobil hanyut-hanyut,” paparnya.

106 Sertifikat Diminta Dibekukan

Pansus TRAP telah meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk membatalkan 106 sertifikat yang diduga melanggar aturan tata ruang.

“Saya sudah minta BPN, 106 sertifikat itu kita pastikan akan dibatalkan karena melanggar. Ada ranah pidananya. Nanti saya geber,” ucapnya.

Selain itu, Pansus juga menemukan temuan tambahan berupa lahan seluas 270 are, 80 are, 60 are, serta beberapa lokasi lain berdasarkan inspeksi mendadak di lapangan.

Baca juga:  Sinergi Tenang BTID dan Serangan, Fondasi Pembangunan yang Kokoh

DPRD Bali Tegaskan Pengawasan Ketat

Supartha memastikan DPRD Bali akan terus mengawal agar tidak ada lagi penerbitan sertifikat bermasalah di kawasan konservasi Mangrove.

“Nanti kita hadir semua. Kita evaluasi, kita cari pola. Mangrove itu penting sekali buat kita,” pungkasnya. (red/tim).