Beranda Berita Polemik GWK dan Warga, Akses yang Diperebutkan dan Sebuah Kompromi yang Dibangun...

Polemik GWK dan Warga, Akses yang Diperebutkan dan Sebuah Kompromi yang Dibangun Kembali

0

BADUNG, 3 Oktober 2025 – Sebuah langkah bijaksana dan solutif diambil oleh Manajemen PT Garuda Adhimatra Indonesia (GWK) menyusul dinamika terkait penutupan akses jalan di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Perusahaan menegaskan9 kepemilikannya atas lahan yang selama ini difungsikan sebagai jalan, namun memilih untuk mengedepankan harmoni dengan membuka akses bagi warga.

Kepastian status lahan sebagai aset sah perusahaan telah diverifikasi bersama di Kantor Wilayah BPN Provinsi Bali pada 30 September 2025. Verifikasi ini mengonfirmasi bahwa sejumlah bidang tanah yang menjadi badan jalan masih tercatat sebagai milik PT Garuda Adhimatra Indonesia.

Meski memiliki dasar hukum yang kuat, manajemen GWK tidak serta-merta bersikukuh. Sebagai wujud komitmen untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar, perusahaan justru mengambil inisiatif untuk menggeser tembok pembatas yang sempat dipasang.

“GWK memberikan akses pemanfaatan sebagian asetnya yang berupa jalan, sepanjang digunakan sesuai fungsinya sebagai akses jalan. Kami sedang melakukan proses penggeseran tembok ini agar dapat digunakan oleh warga,” jelas perwakilan Manajemen GWK.

Langkah nyata ini tidak hanya menyelesaikan ketegangan, tetapi juga menjadi contoh penyelesaian sengketa yang mengedepankan kearifan lokal. Pendekatan melalui komunikasi yang efektif dan kolaboratif ini menegaskan komitmen GWK untuk terus hidup berdampingan secara harmonis dengan tetangga-tetangganya.

Dengan adanya solusi ini, kepentingan masyarakat untuk tetap memiliki akses jalan terpenuhi, sementara GWK dapat terus memastikan keberlanjutan pengelolaan kawasan wisata budaya yang telah menjadi ikon kebanggaan Bali dan Indonesia.

Untuk diketahui GWK Cultural Park adalah destinasi wisata taman budaya seluas sekitar 60 hektar yang terletak di Ungasan,Badung. Berjarak hanya 10-15 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai, kawasan ini telah mengalami berbagai pembenahan fasilitas sejak 2012. Patung GWK, ikon Indonesia, diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2018.

Baca juga:  Mediasi Kasus Widya Andescha Upayakan Damai, Dugaan Telah Tipu Ratusan Pekerja Migran

Kawasan GWK menawarkan berbagai venue dengan luas hingga 5.000 meter persegi, termasuk Amphitheater berkapasitas 500 orang. Sebagai destinasi pariwisata abad ke-21, GWK berkembang menjadi taman budaya yang menyuguhkan pertunjukan seni, atraksi hiburan, karya seni patung, lansekap tebing kapur yang unik, wisata kuliner, dan cinderamata menarik.