Beranda Ekonomi Strategi Nindihin Bali ala Koster

Strategi Nindihin Bali ala Koster

0

Oleh Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, SE., MM
Dekan FEB Undiknas Denpasar

DENPASAR ‐ Dunianewsbali.com, Gubernur Bali, Wayan Koster, dalam Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) di Gedung Giri Nata Puspem Badung, Rabu 12/3, yang dihadiri oleh seluruh pimpinan daerah se-Bali, menyampaikan pandangannya yang tegas mengenai berbagai tantangan yang dihadapi Bali saat ini. Dengan nada serius, ia menguraikan bahwa tanpa penanganan yang baik dan holistik, Bali berisiko mengalami kerusakan besar yang tidak hanya merugikan masyarakat lokal, tetapi juga mengancam keberlanjutan pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi daerah ini. Dalam forum tersebut, Koster menegaskan pentingnya langkah konkret untuk memastikan bahwa Bali tetap menjadi destinasi unggulan yang berakar kuat pada nilai-nilai budaya, alam, dan keharmonisan masyarakatnya.

Koster menyoroti sejumlah permasalahan krusial, mulai dari tekanan terhadap lingkungan akibat eksploitasi sumber daya yang berlebihan hingga derasnya arus globalisasi yang menggerus budaya lokal. Ia menekankan bahwa tanpa tindakan nyata, Bali bukan hanya akan kehilangan identitasnya, tetapi juga bisa ditinggalkan oleh wisatawan yang selama ini mengagumi keunikan dan keasliannya. Sebagai solusi, ia menggariskan serangkaian strategi yang mencerminkan komitmennya dalam Nindihin Bali, yaitu menjaga dan melindungi tanah Bali beserta masyarakatnya dari ancaman eksternal maupun internal.

Langkah awal yang ditekankan adalah perlindungan alam Bali melalui kebijakan yang lebih ketat terhadap eksploitasi lingkungan. Ia menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan ekologi, termasuk pelestarian sumber air, penataan kawasan suci, serta pengendalian pembangunan yang sering kali mengabaikan aspek keberlanjutan. Koster menegaskan bahwa pembangunan di Bali harus berbasis kearifan lokal dan tidak semata-mata mengejar keuntungan ekonomi jangka pendek. Dalam konteks ini, ia juga menyinggung perlunya regulasi yang lebih ketat terhadap investor asing agar tidak sembarangan menguasai lahan-lahan strategis di Bali.

Baca juga:  Pacu Penjualan, Winie Kaori Berikan Insentif Emas 5 Gram Buat Top Sales Marketing Kavling Residence Dewi Sri

Selain perlindungan lingkungan, Koster menekankan pentingnya mempertahankan adat dan budaya Bali di tengah gempuran modernisasi. Ia menegaskan bahwa budaya bukan sekadar atraksi wisata, melainkan jiwa masyarakat Bali yang harus dijaga keberlangsungannya. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk memperkuat regulasi yang mendukung keberlanjutan adat, seperti kebijakan wajib penggunaan busana adat di instansi pemerintah serta pelestarian seni dan tradisi lokal.

Tak hanya itu, kesejahteraan masyarakat Bali juga menjadi perhatian utama dalam strategi Nindihin Bali. Koster menyoroti perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia agar tidak tertinggal dalam persaingan global. Ia menegaskan pentingnya pendidikan berbasis budaya serta penguatan ekonomi kerakyatan agar masyarakat Bali tidak hanya menjadi penonton di tanah sendiri. Ia juga menggarisbawahi perlunya perlindungan terhadap sektor UMKM serta pemberdayaan ekonomi berbasis desa adat agar masyarakat bisa mandiri dan tidak sepenuhnya bergantung pada sektor pariwisata.

Dalam pernyataannya, Koster menegaskan bahwa langkah-langkah ini tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan holistik. Ia menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat Bali—pemerintah, tokoh adat, pelaku usaha, maupun masyarakat umum—untuk bersama-sama menjaga Bali. Baginya, Nindihin Bali bukan sekadar slogan, melainkan tanggung jawab bersama demi keberlanjutan kehidupan generasi mendatang.

Dengan strategi yang jelas dan langkah-langkah konkret yang telah dirancang, Koster menunjukkan keseriusannya dalam menjaga Bali dari berbagai ancaman yang dapat merusak keseimbangan alam, budaya, dan kehidupan sosial masyarakatnya. Komitmennya terhadap Nindihin Gumi lan Krame Bali mencerminkan kepemimpinan yang tidak hanya berpikir jangka pendek, tetapi juga memiliki visi besar untuk masa depan Bali yang tetap lestari, harmonis, dan berdaya saing tinggi di tengah dinamika global. (***)