BADUNG – Dalam langkah nyata yang mengedepankan kearifan lokal, Manajemen Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) memastikan proses penggeseran tembok pembatas di sisi selatan kawasan akan tuntas dalam 2 hingga 3 minggu ke depan. Komitmen ini ditunjukkan meskipun lahan tersebut secara hukum merupakan aset sah perusahaan.
Kebijakan ini lahir sebagai bentuk respons atas kebutuhan masyarakat setempat akan akses jalan yang lancar. Tidak hanya menggeser tembok, GWK juga menyiapkan pengalihan jalan sementara yang lebih aman bagi warga selama proses pengerjaan berlangsung. Langkah-langkah solutif ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk menemukan titik terang yang menguntungkan semua pihak.
Sebelumnya, sempat muncul kekhawatiran di kalangan warga mengenai rencana penutupan akses jalan di kawasan selatan GWK. Jalan yang telah ada turun-temurun ini dianggap vital bagi mobilitas sehari-hari, terutama untuk anak sekolah dan warga yang beraktivitas di pagi hari.
Sejumlah warga menyambut baik langkah GWK ini. “Terima kasih atas penggeseran tembok ini, kami sangat dipermudah untuk beraktivitas. Walaupun selama ini memang sudah ada jalan alternatif yang kami gunakan, dengan dibukanya akses ini kami bisa lebih menghemat waktu,” ungkap salah satu warga.
Proses penggeseran tembok ini tidak hanya sekadar memindahkan pembatas fisik, tetapi juga menjadi simbol dari niat baik untuk membangun hubungan yang harmonis antara pengelola destinasi wisata dengan masyarakat sekitar. Upaya GWK ini diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana kepentingan bisnis dan kebutuhan masyarakat dapat berjalan beriringan melalui dialog dan kompromi yang konstruktif.
Dengan penyelesaian ini, GWK berharap dapat terus berkontribusi sebagai ikon pariwisata Bali sekaligus menjadi tetangga yang baik bagi masyarakat sekitar, menjaga keharmonisan yang telah terjalin puluhan tahun. (Brv)