DENPASAR – Dunianewsbali.com || PT Bali Turtle Island Development (BTID) terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan tertib di proyek Marina Internasional KEK Kura Kura Bali. Bersama instansi terkait, BTID melakukan pemasangan rambu-rambu peringatan di darat dan laut sebagai langkah mitigasi risiko bagi masyarakat dan pekerja di sekitar proyek.
Langkah ini merupakan bagian dari kerja sama BTID dengan Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Polairud, dan Satpol PP Provinsi Bali, yang akan melakukan pengawasan serta sosialisasi selama satu bulan ke depan.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh aktivitas proyek berjalan sesuai regulasi dan tidak membahayakan masyarakat sekitar, terutama nelayan yang beraktivitas di area perairan ini,” ujar Putu Sumardiana, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Kamis 6 Maret 2025.
Menurut Zakki Hakim, Kepala Komunikasi BTID, kehadiran rambu-rambu ini sangat penting, terutama karena proyek akan semakin berkembang dengan aktivitas alat berat yang meningkat. Dengan demikian, keberadaan tanda peringatan ini akan membantu masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Selain pemasangan rambu-rambu, BTID juga terus berkoordinasi dengan 13 kelompok nelayan yang mewakili sekitar 400 nelayan. Berdasarkan pemantauan, mayoritas nelayan masih dapat mengakses sebagian besar garis pantai Pulau Serangan, dengan hanya sedikit nelayan yang memasuki area proyek pada musim tertentu.
Dengan adanya kerja sama antara pengembang dan masyarakat, proyek Marina Internasional KEK Kura Kura Bali diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat ekonomi bagi daerah, termasuk peningkatan pariwisata dan pembukaan lapangan kerja.
Tentang Kura Kura Bali
Kura Kura Bali adalah Kawasan Ekonomi Khusus yang berfokus pada pariwisata berkualitas dan industri kreatif. Ditetapkan oleh pemerintah pada April 2023, kawasan ini dikelola oleh PT Bali Turtle Island Development (BTID) sebagai Master Developer.
Dengan luas 498 hektare, Kura Kura Bali mengusung konsep Bali modern yang tetap berakar pada filosofi Tri Hita Karana—yakni keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas. Dengan pendekatan berbasis gaya hidup marina, komunitas berbasis pengetahuan, serta kesejahteraan holistik, Kura Kura Bali bertujuan menjadi destinasi wisata dan industri inovatif yang bertanggung jawab serta memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat lokal dan global.(Red/Ich)
