Beranda Berita ” Butuh yang Pasti “, Masyarakat Resah Pajak Spa Naik Selangit

” Butuh yang Pasti “, Masyarakat Resah Pajak Spa Naik Selangit

0

DENPASAR – Perjuangan berlanjut dalam mengambil langkah strategis guna memperkuat industri spa dan wellness di Indonesia, Gerakan Bali Spa Bersatu (BSB) dan Asosiasi Spa Pengusaha Indonesia (ASPI) menemui tokoh yang juga vokal dalam menyuarakan gerakan masyarakat terutama di Denpasar.

Dengan misi dan visi yang sama ASPI dan BSB memiliki tekad dalam menyelesaikan isu pajak dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sepakat menemui I Wayan Mariana Wandira anggota DPRD Kota Denpasar, Minggu (04/02/2024).

Belakangan ini industri spa di Bali dan Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan salah satunya adalah kebijakan perpajakan yang dinilai tidak adil karena spa masuk ke kategori Hiburan, sehingga ini berdampak pada 1.673 spa dari kecil sampai besar didalam ataupun di luar hotel (data ini sesuai situs online travel terkini) yang bisa bila dikalkulasi maka ada sekitar 40.000-an spa therapist yang ada di Bali.

Tentu dengan adanya kenaikan tarif pajak 40%-75% dapat memukul industri spa di Bali maupun Indonesia yang sudah pasti akan mengancam puluhan ribu therapis yang bernaung dibawahnya.

Menyimak pernyataan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri Seminar Nasional bertajuk,  ” Implementasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 Dampak Bagi Perkembangan Dunia Usaha Spa di Bali dan Indonesia ”  Bertempat di The Royal Pita Maha Ubud, Rabu (31/1/2024).

Ia sempat menyebutkan bahwa jenis usaha Spa masuk dalam kategori kesehatan atau kebugaran (wellness) dikembangkan berdasarkan kebudayaan lokal. Industri Spa merupakan bagian dari kegiatan healing, refreshing dan bukan termasuk jenis hiburan tertentu.

” Mereka yang datang ke SPA bukan untuk cari hiburan, tetapi kebugaran dan kesehatan ”

Baca juga:  Sebelum Sertijab Direktur Polairud Pimpin Doa Bersama

” Tentu dari itu SPA kalo diklasifikasikan dalam hiburan tentu tidak tepat, ” sebutnya.

Tentu pernyataan ini telah menjawab permasalahan yang sedang dihadapi oleh sekian banyak pengusaha spa yang ada.  Kembali pertemuan dengan I Wayan Mariana Wandira yang juga menemui dan mendengar keluhan dari para pengusaha spa ini menyebutkan bahwa ini sudah tugas dia dalam memperjuangkan suara masyarakat yang ada.

Saat itu Wandira menyambut baik masyarakat  atau organisasi  yang ingin menyampaikan langsung, dengan begitu Wandira mengetahui permasalahannya, sehingga akan meminta pemerintah segera mengeksekusi, tidak membiarkan berlarut – larut.

Ia bahkan sempat mempertanyakan apakah pemerintah sudah menciptakan lapangan pekerjaan ?  ” Pemerintah jangan hanya bisa menuntut saja (pajak) tetapi lihat masih banyak masyarakat yang kelabakan mencari pekerjaan, ” ungkap Wandira yang secara tegas dan lugas menjadi sosok wakil rakyat.

Ia berjanji akan terus mengupayakan dan menyuarakan hal ini pada rapat kerja nantinya.

 ” Kita akan membawa hal ini ke rapat kerja, ” pungkasnya. (Ich)