Beranda Berita Dua Jenis Kunang-kunang Ditemukan, Konservasi Kebun Raya Bali Berjalan Efektif

Dua Jenis Kunang-kunang Ditemukan, Konservasi Kebun Raya Bali Berjalan Efektif

0

TABANAN – Dunianewsbali.com, Keberadaan kunang-kunang di kawasan Kebun Raya Bali menjadi indikator kuat bahwa kualitas lingkungan di wilayah tersebut masih terjaga dengan baik. Serangga bercahaya ini dikenal sebagai bioindikator alami yang sensitif terhadap pencemaran, sehingga kehadirannya mencerminkan ekosistem yang sehat dan seimbang.

Kebun Raya Bali menjadi lokasi strategis dalam kegiatan eksplorasi kunang-kunang sebagai bagian dari upaya konservasi keanekaragaman hayati, khususnya serangga nokturnal dan krepuskular. Kondisi lingkungan yang relatif alami, vegetasi yang beragam, tingkat kelembapan yang sesuai, serta minim pencahayaan buatan pada malam hari menjadikan kawasan ini habitat ideal bagi kunang-kunang.

Eksplorasi dilakukan pada area dengan serasah alami, vegetasi penyangga, dan kelembapan tinggi yang mendukung siklus hidup kunang-kunang. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk pendataan, tetapi juga menjadi dasar perlindungan habitat dan penguatan strategi konservasi jangka panjang.

Kurator Museum Serangga Jagat Satwa Nusantara-TMII, Lilik Kundar Setiadi, menegaskan bahwa kunang-kunang memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem. Menurutnya, keberadaan kunang-kunang menandakan lingkungan yang relatif bersih, minim polusi, serta mendukung kehidupan serangga lain.

Selain sebagai bioindikator, kunang-kunang juga memiliki keunikan biologis. Cahaya yang dihasilkan berasal dari proses bioluminesensi, yakni reaksi kimia alami di dalam tubuh serangga yang hampir tidak menghasilkan panas. Cahaya ini berfungsi sebagai alat komunikasi, terutama dalam proses reproduksi, sekaligus menjadi sarana edukasi ekologis bagi masyarakat.

Hasil eksplorasi mencatat keberadaan dua kelompok kunang-kunang, yaitu Lamprigera spp. dan Abscondita spp. Perwakilan Nusantara Wilderness, Garda Bagus Damastra, menjelaskan bahwa Lamprigera spp. umumnya berukuran lebih besar dengan cahaya yang terang, sementara Abscondita spp. kerap dijumpai terbang rendah di area lembap dan vegetasi alami. Kehadiran kedua kelompok tersebut memperkuat indikasi bahwa habitat di Kebun Raya Bali masih terjaga.

Baca juga:  Akses Tahura Sidakarya Ditutup Sementara Amankan Proyek Normalisasi Tukad Ngenjung dan Buka Akses Jalan Melasti ke Pantai

Sementara itu, East Deputy of Horticulture Kebun Raya, Hadhiyyah N. Cahyono, menegaskan bahwa Kebun Raya Bali tidak hanya berfungsi sebagai pusat konservasi flora, tetapi juga sebagai ruang hidup fauna pendukung ekosistem. Eksplorasi dan proteksi kunang-kunang dinilai penting sebagai upaya menjaga keseimbangan alam sekaligus sarana edukasi konservasi bagi publik.

Komitmen serupa disampaikan Direktur Pengelolaan Kebun Raya, Marga Agrianto, yang menyebut keberadaan kunang-kunang sebagai bukti nyata bahwa ekosistem masih sehat dan upaya konservasi berjalan efektif.

Melalui kegiatan ini, Kebun Raya Bali berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan, termasuk pengendalian pencemaran cahaya dan perlindungan habitat alami—terus meningkat demi keberlanjutan kunang-kunang di alam. (red)