DENPASAR – Dunianewsbali.com, Memperingati HUT ke-52 Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang berdiri sejak 1973 hingga 2025, para tokoh pemuda mengenang perjalanan panjang organisasi ini sebagai wadah pembinaan dan pemberdayaan generasi muda. Salah satunya, Putu Iwan Karna, mantan Ketua KNPI Bali, berbagi refleksi tentang masa kepemimpinannya dan tantangan yang dihadapi kala itu.
Iwan Karna mengenang masa transisi besar yang dialami KNPI Bali, tepat di era peralihan teknologi dari analog ke digital. Saat itu, internet masih menjadi fasilitas langka dan mahal. “Kami berjuang keras menguasai teknologi baru, mencari akses agar pemuda bisa memperoleh informasi lebih cepat dan akurat. Kami juga mendorong lahirnya kebebasan informasi melalui berbagai upaya, termasuk mendorong pemahaman UU Keterbukaan Informasi Publik,” kenangnya.
Kini, menurutnya, generasi muda menikmati dunia digital dan media sosial dengan biaya yang jauh lebih terjangkau. Namun, ia mengingatkan bahwa perkembangan zaman membawa tantangan baru. “Selain peluang, ada juga sisi gelap dunia digital: hoaks, misinformasi, perjudian online, hingga ancaman dari hacker dan cracker. Semua ini harus kita lawan bersama agar ruang digital tetap sehat bagi generasi muda,” tegasnya.
Momentum HUT ke-52 KNPI, menurut Iwan Karna, menjadi pengingat bahwa pemuda harus tetap menjadi garda terdepan dalam membangun bangsa, menjaga semangat kebersamaan, serta siap menjadi jembatan menuju Generasi Emas Indonesia 2045.(Ich)