
BADUNG – Dunianewsbali.com, Di tengah pesatnya perkembangan kecerdasan artifisial (AI), pemerintah Indonesia bergerak cepat. Melalui Kementerian Komunikasi dan Digital, langkah konkret diwujudkan dengan menggandeng Universitas Udayana (Unud) Bali lewat pendirian AI Center.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, yang hadir memberikan kuliah umum di Auditorium Widyasabha Unud, Kamis (28/8/2025), menekankan bahwa penguatan literasi digital menjadi kunci. “Kami ingin menyiapkan SDM yang andal agar mampu menghadapi revolusi teknologi informasi, khususnya di bidang AI,” ujarnya.
Namun, tantangan tak hanya soal SDM. Meutya mengungkapkan, regulasi yang mengatur etika dan keamanan pemanfaatan AI juga perlu segera diperkuat. Salah satunya melalui PP Nomor 17 Tahun 2025 terkait perlindungan anak dalam penyelenggaraan sistem elektronik.
Rektor Unud, I Ketut Sudarsana, menyebut kolaborasi ini sebagai langkah strategis. Beberapa inovasi sudah dihasilkan, mulai dari AI pendeteksi kelelahan, penerjemah lontar, hingga pendukung pertanian dan peternakan. “Ke depan, kami ingin memperluasnya ke sektor ketahanan pangan, industri, dan lingkungan,” katanya.
Di balik terobosan tersebut, masih ada pekerjaan rumah: sekitar 15 ribu desa di Indonesia belum terkoneksi internet, meski 80 persen penduduk sudah menikmatinya.(Tim)







