Beranda Pariwisata Taman Beji Pancoran Mbah, Sumber Energi Positif dan Keharmonisan bagi Masyarakat Desa...

Taman Beji Pancoran Mbah, Sumber Energi Positif dan Keharmonisan bagi Masyarakat Desa Sulangai

0
Taman Beji Pancoran Mbah, Desa Sulangai (Foto/Ist)

BADUNG – Dunianewsbali.com, Terletak di Desa Sulangai, Kabupaten Badung, Banjar Wanakeling, Penglukatan Taman Beji Pancoran Mbah merupakan tempat suci yang dipercaya memiliki energi spiritual tinggi. Dikelilingi oleh alam yang masih asri, tempat ini sering dikunjungi oleh mereka yang ingin melukat atau menyucikan diri dari energi negatif.

Air suci di Pancoran Mbah dikenal memiliki berbagai manfaat, terutama dalam penyembuhan penyakit kulit. Banyak orang yang datang ke sini dengan keluhan seperti alergi, gatal-gatal, dan penyakit kulit lainnya, kemudian merasakan perubahan setelah melukat dengan niat tulus. Airnya yang jernih dan mengalir dari sumber alami dipercaya mengandung energi penyembuhan yang berasal dari alam dan doa-doa suci.

Selain itu, melukat di tempat ini juga diyakini dapat:

– Membersihkan energi negatif dalam tubuh

– Membantu menenangkan pikiran dan jiwa

– Membawa ketenangan serta keseimbangan batin

Masyarakat Desa Sulangai sangat menjaga kebersihan dan kesakralan tempat ini. Gotong royong secara rutin dilakukan untuk memastikan kenyamanan para pemedek (peziarah) yang datang. Mereka percaya bahwa kebersihan dan keheningan tempat suci ini akan semakin memperkuat energi spiritual yang ada.

Masyarakat Desa Sulangai saat persembahyangan upacara melaspas, 10/12/2023.(Foto/ist)

Setiap tempat suci di Bali memiliki hari piodalan atau perayaan keagamaan tertentu. Di Penglukatan Pancoran Embah, piodalan jatuh pada hari Pegat Wakan, sebuah hari dalam kalender Bali yang memiliki makna penting dalam siklus spiritual. Pada hari itu biasanya, masyarakat setempat melakukan persembahyangan dan upacara suci untuk menghormati kekuatan spiritual tempat ini serta memohon berkah kesucian dan kesehatan.

Wayan Ginarta, Kelian Banjar Wanakeling dalam wawancara dengan awak media  2/4/2025 menyampaikan, “Pembangunan Taman Beji ini bukan hanya sekadar upaya fisik, tetapi lebih kepada mendalami makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat Desa Sulangai. Kami berharap, taman ini bisa menjadi tempat yang memberikan ketenangan, menyucikan pikiran, dan memberikan energi positif kepada siapa pun yang datang.

Baca juga:  Bangga Sebagai Hotel Budaya, Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hadir di BBTF 2024
Wayan Ginarta, Kelian Banjar Wanakeling

Lebih lanjut, Wayan Ginarta menambahkan, “Taman Beji Pancoran Mbah ini diharapkan menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat, baik dari sisi jasmani maupun rohani. Kami ingin mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian tempat ini agar energi positifnya tetap terjaga dan bisa dirasakan oleh setiap orang yang datang dengan niat tulus.”

Mengenai harapan ke depannya, Wayan Ginarta menyatakan, “Semoga tempat penglukatan ini tidak hanya sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai pusat spiritual yang bisa menjadi sumber kekuatan dan kedamaian bagi seluruh masyarakat Desa Sulangai dan pengunjung dari luar. Kami berkomitmen untuk menjaga kelestarian taman ini agar tetap menjadi tempat yang membawa berkah.”(Ich)