Beranda Berita Kabinda Bali Tinjau PLN UP2B, Dorong Kolaborasi Jaga Stabilitas Listrik di Bali

Kabinda Bali Tinjau PLN UP2B, Dorong Kolaborasi Jaga Stabilitas Listrik di Bali

0

BADUNG – Dunianewsbali.com, Kamis 8 Mei 2025, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Bali, Brigjen TNI (Mar) Tony Kurniawan, S.A.P., M.A.P., melakukan kunjungan koordinatif ke Kantor PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Bali di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Kegiatan yang berlangsung pukul 10.45 hingga 11.45 WITA ini bertujuan untuk memonitor langsung situasi dan kondisi Gardu Induk PLN UPT Bali dan Command Center PLN UP2B Bali.

Dalam kunjungan tersebut, Brigjen Tony Kurniawan didampingi oleh I Gusti Ngurah Agung Sutrisna (Team Leader K3Kam PLN UPT Bali), Gede Wijaya (Asman PLN UP2B Bali), serta Reza (Team Leader K3Kam PLN UPT Bali). Mereka diterima langsung oleh Komang Teddy Indra Kusuma selaku Manajer PLN UP2B Bali.

Brigjen Tony menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas masukan dari GM PLN UIT JBM, Handy Wihartady, pada pertemuan sebelumnya. Ia menegaskan pentingnya pemantauan lapangan untuk memastikan kesiapan infrastruktur kelistrikan di Bali. “Ke depan, kami berharap sinergi antara BINDA Bali dan PLN UID Bali dapat terjalin lebih erat dalam rangka mengantisipasi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) di sektor energi,” ujarnya.

Sementara itu, Manajer PLN UP2B Bali, Komang Teddy Indra Kusuma, menjelaskan bahwa Gardu Induk dan Command Center yang dikelola oleh PLN di Bali merupakan Objek Vital Nasional (Obvitnas). Keduanya telah dilengkapi sistem pengamanan internal yang terstandarisasi serta pengamanan eksternal dari pihak kepolisian.

Ia juga menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk mendukung peningkatan layanan kelistrikan, antara lain:

1. Kemudahan perizinan penambahan pembangkit listrik, baik permanen maupun temporer, demi menjaga ketahanan energi jangka pendek dan menengah, meskipun hal ini masih bertentangan dengan kebijakan daerah yang berlaku saat ini.

Baca juga:  Perayaan Puncak HUT BPR-BPRS Nasional, Ketut Komplit: Makin Besar dan Diterima Masyarakat Bali

2. Persetujuan terhadap pembangunan proyek Jawa Bali Connection (JBC), termasuk penambahan dua jalur kabel bawah laut dan towernya, guna meningkatkan kapasitas kelistrikan Bali hingga 500 MW.

3. Penerbitan regulasi tegas larangan bermain layang-layang di sekitar jaringan transmisi listrik. Meskipun sebelumnya sudah diatur dalam SE Gubernur Bali No. 5 Tahun 2024, namun aturan tersebut hanya berlaku hingga akhir 2024.

I Gusti Ngurah Agung Sutrisna menambahkan bahwa pertumbuhan konsumsi listrik di Bali saat ini merupakan yang tertinggi secara nasional. Sayangnya, pertumbuhan ini tidak diimbangi oleh peningkatan jumlah pembangkit dan pembangunan tower transmisi, yang terkendala aturan pembatasan ketinggian bangunan. Untuk itu, ia berharap adanya relaksasi kebijakan terkait pembangunan tower di wilayah Bali.

Pasca gangguan kelistrikan yang terjadi pada 2 Mei 2025, PLN Bali telah melakukan evaluasi dan pembenahan. Namun demikian, sejumlah hambatan dalam peningkatan layanan masih berakar pada regulasi dan proses perizinan daerah. Oleh sebab itu, PLN berharap dukungan dari Binda Bali dalam menyampaikan masukan strategis kepada pemerintah daerah guna memastikan layanan kelistrikan di Bali semakin andal dan berkelanjutan.(Ich)