Beranda Hukum Tak Punya Hati! Yayasan Penjaga Anak Autisme Diserang Media

Tak Punya Hati! Yayasan Penjaga Anak Autisme Diserang Media

0

DENPASAR – Lagi -lagi ada kondisi pemberitaan dari media yang dianggap tidak profesional dalam memberitakannya. Adanya informasi yang dianggap tidak sesuai fakta yang ada, membuat Yayasan Bagus Widya Jendra bereaksi dengan melayangkan somasi kepada pihak media tersebut.

Dr I Gusti Agung Tri Sanjaya.SAg, MSi, (Agung Ray)  selaku Ketua Yayasan Bagus Widya Jendra, menanggapinya dengan mengadakan jumpa pers dan pertemuan dengan Lurah, Kepala Desa, pengurus lingkungan setempat, Babinkamtibmas serta awak media, bertempat di Perum Taman Wiragatsu H 7 Tonja Denpasar, Kamis (25/07/2024).

Ketua Yayasan Bagus Widya Jendra, Dr I Gusti Agung Tri Sanjaya.SAg, MSi, (kiri) saat memberikan pernyataan didampingi kuasa hukum, Suriantama Nasution dan anak-anak penyandang autisme

Dengan mengajak kuasa hukumnya, Suriantama Nasution dari Satu Pintu Solusi, dirinya menceritakan permasalahan yang dihadapinya terkait keberadaan sekolah khusus untuk anak-anak penderita autisme yang dibinanya selama ini.

“Selama hampir dua tahun ini kami berdiri disini, melakukan terapi dan melatih bagi anak-anak autis, dari usia 1 tahun sampai 14 tahun, tingkat kesembuhan pada golden age (usia 2 – 7 tahun) dengan terapi kami ini bisa mencapai 90% menjadi normal,” jelasnya.

Agak kurang etis media menyebarkan berita yang dipelintir yang malah sekolah ini terbentuk atas aspirasi dari para orang tua yang merasa sangat membutuhkan pertolongan untuk mengatasi putra-putrinya yang mengalami autisme.

“Semua perijinan dan kelengkapan dokumen berdirinya yayasan dan sekolah ini sudah kami penuhi, tetapi sejak satu tahun yang lalu ada penolakan dari warga disini terhadap keberadaan sekolah ini, karena permasalahan parkir dan kebisingan yang dianggap mengganggu lingkungan disini,” ujarnya.

“Permasalahan parkir ini sudah kami tindak lanjuti dengan mengatur ketat kunjungan orang tua ke tempat ini, selain itu ruang kelas ditempat ini juga sudah didesain kedap suara, sehingga tidak ada suara kebisingan yang ditimbulkan”

“Kami juga sudah melakukan upaya mediasi melalui Lurah setempat, tetapi terhadap upaya yang kami lakukan, warga disini tidak memberikan tanggapan apapun, bahkan kini beredar informasi di media masa yang memojokkan kami,” tambahnya.

Baca juga:  Gelar Operasi Sikat Agung, Satreskrim Polres Jembrana Tangkap 11 Tersangka Pencurian

Menanggapi hal ini, kuasa hukumnya, Suriantama Nasution, menyatakan pihaknya atas nama yayasan, telah melayangkan somasi kepada pihak media yang menyampaikan berita yang tidak sesuai.

“Kami layangkan somasi keras khususnya pada empat media, yakni Berlian News, Viral Bali, Harian Teks dan Nusantara Jaya News, karena telah menyampaikan berita yang tidak benar,” jelasnya.

“Kami menghargai kemerdekaan Pers, tapi tetap harus diikuti tanggung jawab dibelakangnya.

Kita beri literasi kepada masyarakat, bagaimana etika berkomunikasi di media sosial dengan baik.

Etikanya setiap informasi, sebelum dinaikkan harus ada konfirmasi, biar tidak dikatagorikan sebagai berita Hoax,” tambahnya

Kepala lingkungan setempat, I Nyoman Sudarma membenarkan bahwa terkait berita yang beredar di media masa, dirinya tidak pernah dihubungi untuk dimintai konfirmasi.

“Sebagai kepala lingkungan, kami tetap upayakan mediasi, tetapi sebelum hal ini terjadi, sudah muncul pemberitaan di media masa seperti yang disampaikan tadi.

Saya tidak pernah dikonfirmasi oleh media tersebut terkait berita itu,” jelasnya.

Salah satu isi kesepakatan dalam mediasi, tercantum kesediaan pihak Yayasan untuk memindahkan lokasi sekolah ini dalam tempo lima tahun kedepan.

“Kami berencana akan memindahkan sekolah ini ke Batubulan, sudah ada lahan delapan are disana, semoga dalam waktu kurang dari lima tahun, sekolah ini sudah bisa berdiri disana,” jelas Agung Ray.

Keberadaan sekolah ini sangat dibutuhkan oleh para orang tua yang selama ini kesulitan menangani anaknya yang menderita autisme.

Saat ini ada sekitar 200 anak penderita autisme yang sedang menjalankan terapi ditempat ini.

Ratusan anak yang sudah berhasil diterapi ditempat ini, telah sembuh dan bisa mengikuti pembelajaran di sekolah umum seperti biasa.

“Seharusnya kami diberikan support dalam mengatasi para generasi penerus, putra bangsa yang saat ini sedang bermasalah dengan autisme,” pungkasnya.

Baca juga:  Paul La Fontaine Bantah Pernyataan Kuasa Hukum Mantan Istri Katakan Tak Berikan Nafkah Ke Anak - Anak

Hingga saat ini, pihak media yang di somasi belum bisa dihubungi untuk klarifikasi. (tim)

Kutipan E’Brv.