Oleh Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, SE.,MM. Dekan Fak. Ekonomi & Bisnis (FEB) Undiknas Denpasar
Pelabuhan Benoa di Bali mencatat pencapaian signifikan dengan kedatangan tiga kapal pesiar internasional secara bersamaan pada akhir Februari 2025. Silver Nova, Queen Elizabeth, dan Viking Sky membawa ribuan wisatawan dan kru, yang memberikan dampak langsung terhadap sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat Bali. Dengan kapasitas masing-masing yang besar, ketiga kapal ini membawa total sekitar 5.423 orang, termasuk wisatawan dan kru. Kehadiran ribuan wisatawan dalam satu waktu menciptakan lonjakan signifikan dalam permintaan layanan wisata, transportasi, serta konsumsi barang dan jasa.
Tentu sektor perhotelan dan restoran mengalami peningkatan pendapatan karena banyak wisatawan yang menghabiskan waktu di daratan untuk menikmati kuliner khas Nusantara dan khususnya Bali serta fasilitas mewah yang ditawarkan berbagai resort. Restoran dan warung lokal di sekitar Benoa serta kawasan wisata populer seperti Kuta, Seminyak, dan Ubud merasakan peningkatan omset yang signifikan akibat tingginya jumlah kunjungan dari wisatawan kapal pesiar.
Sektor transportasi lokal juga mendapat manfaat besar, termasuk operator tur lokal yang menawarkan paket wisata ke berbagai tempat di Bali Uluwatu, Tanah Lot, dan daerah pedalaman Bali turut menikmati dampak positif dari kedatangan kapal pesiar ini. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan pelaku usaha transportasi, tetapi juga menciptakan peluang kerja bagi penduduk lokal sebagai pemandu wisata dan pengemudi.
Dampak ekonomi juga terasa di sektor kerajinan dan oleh-oleh khas Bali. Pasar seni seperti Pasar Sukawati, Pasar Guwang, Pasar Seni Ubud dan toko oleh-oleh di kawasan Denpasar dan sekitarnya mencatat lonjakan transaksi karena wisatawan cenderung membeli suvenir khas seperti kain batik, patung kayu, dan perhiasan perak. Peningkatan permintaan terhadap produk lokal ini memberikan manfaat langsung bagi pengrajin dan UMKM, yang merupakan tulang punggung ekonomi kreatif Bali.
Dari sisi ekonomi makro, masuknya ribuan wisatawan dalam satu waktu memberikan dampak signifikan terhadap perputaran uang di Bali. Berdasarkan estimasi pengeluaran wisatawan kapal pesiar, rata-rata setiap penumpang menghabiskan sekitar 100 hingga 200 dolar AS selama singgah di Bali. Dengan jumlah wisatawan mencapai lebih dari 5.000 orang, maka total perputaran ekonomi yang terjadi dalam satu hari dapat mencapai lebih dari satu juta dolar AS. Angka ini memberikan dorongan signifikan bagi perekonomian lokal dan meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak serta retribusi pariwisata.
Kedatangan kapal pesiar dalam jumlah besar juga menguatkan posisi Pelabuhan Benoa sebagai pusat industri maritim dan pariwisata di kawasan Asia Pasifik. Infrastruktur pelabuhan yang semakin berkembang mendukung peningkatan jumlah kapal pesiar yang bersandar di Bali, yang pada gilirannya berkontribusi terhadap peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Dengan dukungan pemerintah dalam pengembangan fasilitas dan kebijakan yang ramah terhadap industri kapal pesiar, Bali berpotensi menjadi destinasi utama bagi wisatawan kapal pesiar di masa mendatang, membawa manfaat jangka panjang bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat. (***)