BADUNG – Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lulusan SMK, khususnya di bidang desain dan arsitektur, CV Lagas Jaya kembali menyelenggarakan Lomba Menggambar AutoCAD Tingkat SMK se-Bali untuk ketiga kalinya.
Acara yang digelar sejak 1 November 2024 dan mendapatkan antusiasme penuh dari peserta, guru, dan pihak industri ini telah mencapai puncaknya pada Jum’at (31/01/2025) bertempat di aula Made Bali Hotel, Jl Raya Sempidi, Mengwi, Badung.

Ketua Panitia Lomba sekaligus CEO CV. Lagas Jaya, I Komang Adi Dana Wijaya, ST, MM (Komang Lagas), dalam sambutannya menjelaskan bahwa lomba ini tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga wadah untuk membangun mental kompetitif dan kreativitas siswa SMK.
“Kami ingin anak-anak SMK tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja,” ujar Komang Adi Dana Wijaya.
Dari lomba ini menjadi bukti nyata bahwa siswa SMK memiliki potensi besar untuk bersaing di dunia kerja. “Awalnya, banyak siswa yang takut mengikuti lomba karena merasa belum siap. Namun, setelah kami jelaskan bahwa ini adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang, mereka mulai antusias,” kata pria yang akrab dipanggil Komang Lagas ini.

Komang Lagas berharap, lomba ini dapat menjadi ajang dua tahunan yang semakin besar dan diakui oleh industri.
“Kami ingin lomba ini menjadi barometer bagi siswa SMK ketika melamar pekerjaan. Prestasi di Lomba Lagas Jaya bisa menjadi nilai tambah yang membedakan mereka dari kandidat lainnya,” ucapnya.
Selain itu, ia juga mendorong pemerintah untuk lebih aktif mempromosikan jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) di SMK.
“Banyak siswa yang lebih memilih jurusan pariwisata karena dianggap lebih menjanjikan. Padahal, di bidang arsitektur dan konstruksi, peluang karir juga sangat besar,” tambahnya.
Dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, Lomba AutoCAD Tingkat SMK ini diharapkan dapat terus menjadi wadah untuk mencetak SDM unggul yang siap bersaing di era digital.
“Kami percaya, anak-anak SMK adalah masa depan bangsa. Mereka adalah generasi yang akan membawa Indonesia ke tingkat global,” tutup Komang Lagas.

Salah satu juri lomba ini, Ir. Putu Andre Wicaksana Putra, ST, M.Ars, IPP dari PT. Gaharu Sempana Group, menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri.
“Kami ingin siswa SMK tidak hanya menjadi drafter, tetapi juga arsitek yang mampu berpikir kreatif dan inovatif. Mereka harus siap menjadi pemimpin tim, bukan hanya sekadar pekerja,” ujarnya.
Salah satu nilai tambah dari lomba ini adalah peluang karir yang terbuka bagi para peserta. Beberapa perusahaan, termasuk PT. Gaharu Sempana Group, siap merekrut siswa berprestasi sebagai staf atau intern.
“Banyak siswa SMK yang melanjutkan kuliah sambil bekerja. Ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan pengalaman kerja sekaligus menyelesaikan pendidikan,” tambah Andre.
Menurut Andre, minat terhadap arsitektur Bali masih sangat tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.
“Banyak villa dan rumah di Bekasi, Bogor, bahkan Belanda, yang mengadopsi gaya arsitektur Bali. Ini membuktikan bahwa arsitektur Bali memiliki nilai jual yang tinggi,” jelasnya.
Andre memberikan pesan kepada para siswa SMK untuk tidak takut bermimpi besar.
“Kelak jadilah arsitek yang tidak hanya pandai mendesain, tetapi juga mampu menyampaikan ide dan cerita di balik karya Anda. Inilah yang membuat nilai Anda semakin tinggi di mata dunia,” ujarnya.

Lomba AutoCAD Tingkat SMK se-Bali ke 3 ini diikuti oleh peserta dari beberapa sekolah, yakni:
1. SMK Negeri 1 Denpasar
2. SMK Negeri 1 Abang
3. SMK Negeri 1 Susut
4. SMK Negeri 3 Tabanan
5. SMK Negeri 3 Singaraja
6. SMK Negeri 1 Nusa Penida
7. SMK Negeri Bali Mandara
8. SMK Rekayasa Denpasar.
Setelah melalui proses penilaian yang ketat, akhirnya ditentukan para pemenang Lomba AutoCAD Tingkat SMK se-Bali, yakni:
– Juara 1: I Nyoman Bangun Mahatma (SMK Negeri 3 Singaraja)
– Juara 2: Komang Ajeng Satya Pradnyani (SMK Negeri 3 Singaraja)
– Juara 3: I Made Bagus Pradipa Nala P (SMK Negeri 1 Denpasar)
– Juara Favorit: I Made Satya Adinatha (SMK Rekayasa Denpasar)
I Nyoman Bangun Mahatma, yang berhasil meraih Juara 1, menyatakan rasa syukur dan kebanggaannya. Siswa kelas 12 program DPIB (Desain Pembentukan Bangunan) SMKN 3 Singaraja ini, berhasil membagi waktu antara PKL (Praktik Kerja Lapangan) dan persiapan kompetisi desain bangunan.
Dengan konsep unik yang memadukan sentuhan Bali dan fungsionalitas, Nyoman menciptakan desain yang memukau. Meski hanya punya waktu tiga hari untuk presentasi, ia tetap bersemangat.
“Saya merasa sangat bangga dan tidak percaya bisa berada di sini. Awalnya, saya kesulitan membagi waktu antara PKL dan kompetisi, tapi akhirnya bisa diatur dengan baik. Ini pengalaman luar biasa bagi saya,” ujar Nyoman.
Ia menambahkan, tantangan terbesarnya adalah menciptakan desain yang unik namun tetap fungsional.
“Saya ingin desain saya tidak hanya indah, tetapi juga mempertimbangkan pencahayaan, sirkulasi, dan perawatan,” jelasnya.
“Saya percaya, tanpa doa, dukungan keluarga dan usaha keras, saya tidak akan bisa mencapai apa pun,” tambah Nyoman.
Ke depan, ia berencana melanjutkan studi ke Universitas Udayana di bidang Teknik Sipil atau Arsitektur.
“Saya berharap perjalanan saya bisa menginspirasi teman-teman untuk pantang menyerah dalam meraih mimpi,” pungkasnya.
Lomba ini memberikan total hadiah sebesar Rp37 juta, yang dibagi untuk para juara dan sekolah. Juara 1 mendapatkan Rp5 juta, Juara 2 Rp3,5 juta, Juara 3 Rp2,5 juta, dan Juara Favorit Rp1 juta. Selain itu, 16 juara harapan masing-masing mendapatkan Rp500 ribu. Tidak hanya itu, setiap sekolah peserta juga menerima dana pembinaan sebesar Rp1,5 juta untuk mendukung pengembangan kurikulum dan fasilitas pembelajaran. (Tim-08)